Takdir Mereka
berceceran insan di kota
wajah suram penuh angan
hanya seutas kain
bagai pelindung angin
dari panas dan dinginnya dunia
takdir yang menghantui
takut angan dibakar api
andai saja setetes embun
padamkan hati
tuk kenangan nan abadi
matamu penuh dengan harapan
menuklik tajam sekilat pisau
berjuta kata kau sembunyikan
membius kalbu yang bergoyang
cobalah ka pikir
kau telah beruntung
uluran tangan begitu diharapkan
hanya tuk selangkah saja
satu detik luar biasa